PERDAGANGAN ORANG SISI, GELAP PARA TKI/TKW INDONESIA.
Tahun lalu saya mendampingi Wakil Bupati Karimun untuk mengikuti Rapat Koodinasi Politik dan Keamanan tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Peserta rapat Instansi yang dibawah naungan Kementerian Koordinator Politik Dan Keamanan dari TNI, Polisi, Kejaksaan dan Instansi lainnya yg Membidangi persoalan yg terkait dengan Gangguan Stabilitas Keamanan Negara yang kita cintai ini. Rapat dipimpin oleh Staf dari Kemenkopolkam jakarta.
Materi yg dibahas segala asfek yg dapat menimbulkan potensi Stabilitas Keamanan, baik Kemanan Dalam Negeri maupun Luar Negeri. yaitu ; Masalah Sosial, Politik, Keagamaan, Perdagangan, Penyelundupan masuk/keluar, Arus Transpormasi dan Informasi melalui Internet dan Lain-lainnya yg dianggap penting.
Materi yg di bahas saya akan kemukakan ditulisan ini sekedar gambaran informasi tentang Perdangan Orang, hal ini kiranya agar kita waspada terhadap masyarakat, kerabat, kenalan, teman, dan keluarga kita sendiri.Perdagangan Orang Indentik dg penyaluran Tenaga Kerja ke Luar Negeri (TKI/TKW). Negara tujuan sebagian besar ada 3(tiga) yaitu Malaysia, Timur Tengah dan Hongkong, dan selain itu negara-negara lainnya.
Sisi positifnya kalau kita lihat dari positifnya ada, dg banyaknya tenaga kerja kita di Luar Negeri telah menghimpun devisa untuk negara kurang lebih Rp.7 (tujuh) Trilliun rupiah, fantastis memang.....
Bagaimana negatifnya?????,,,
Bisnis perdagangan orang sangat menggiurkan dan menguntungkan dan mempunyai jaringan dan mata rantai yg rapi dan teroorganisir dg baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Agar para TKI/TKW tergiur untuk kerja di luar negeri bermacam-macam bujuk rayu, berangkat gratis, gaji besar dan kerja tak lama. Iming-iming inilah yg menggiurkan. Akan tetapi apa lacur, sesampai di negara tujuan para tenaga kerja ini tak sadar kalau mereka telah dijual dan didagangkan kepada majikan.
Permasalahan timbul, gaji tak dibayar, jam kerja tak beraturan, istirahat tak dapat, bekerja tak ubahnya para budak jaman jahiliah.
Hasil investigasi,,, bahwa para TKI/TKW mulai ada masalah yaitu apakah para tenaga kerja ini akan melawan karena tidak imenerima perlakuan terhadap dirinya???dan atau akan menyerah dg keadaan terjepit dinegeri orang. Melawan banyak yg membunuh dan menjadi urusan Negara terhadap kasus Hukum. Menyerah nah inilah yg dapat kita lihat secara nasional, banyak yg disiksa, tak dpt pulang ke tanah air/terlantar, dijadikan kurir oleh agen bandar narkoba jaringan internasional, dijadikan PSK , dan Subhannallah para TKW yang pulang membawa oleh-oleh dg bawaan, Anak-anak baru yg diperoleh dari tempat asal kerja. Wajahnya macam-macam, ada wajah Arab, India, Asia Timur, dll sesuai dg negara asal tempat kerja.
Solusinya,???,,
Waspadai para penyalur TKI/TKW yg resmi dan terdaftar, kita berikan penyuluhan kepada warga ttg baik buruknya kerja di luar negeri. Sebagai ilustrasi gaji TKI/TKW kita kecil sekali dan tidak imbang dg waktu kerja yg dikerjakan, karena NILAI TUKAR RUPIAH SAJA seolah-olah gaji besar. Contoh Nenek-nenek penjaga WC/kamar kecil di Singapura saya tanya berapa gaji/bulan dia kata $.900,000,0 (Sembilan ratus ribu dolar Singapura) dirupiahkan $. 900,000, xRp.8.000,-=Rp.4.800.000,- . Nenek-nenek itu waktu kerja 7(tujuh) jam dan hanya duduk-duduk untuk menunggu kotak bayaran orang pergi ke WC/Kamar Mandi.
Nah bagaimana dg TKI/TKW kita yg bekerja siang/malam non stop dan dijadikan BUDAK karena sudah dibeli sama penyalurr TKI/TKW,?????
Tulisan ini untuk mengingatkan kita, agar waspada terhadap calo-calo yg bergentayangan disekeliling kita, Selamatkan masyarakat, teman, kerabat, famili dan keluarga kita,,,
WASSALAM,,,/
Materi yg dibahas segala asfek yg dapat menimbulkan potensi Stabilitas Keamanan, baik Kemanan Dalam Negeri maupun Luar Negeri. yaitu ; Masalah Sosial, Politik, Keagamaan, Perdagangan, Penyelundupan masuk/keluar, Arus Transpormasi dan Informasi melalui Internet dan Lain-lainnya yg dianggap penting.
Materi yg di bahas saya akan kemukakan ditulisan ini sekedar gambaran informasi tentang Perdangan Orang, hal ini kiranya agar kita waspada terhadap masyarakat, kerabat, kenalan, teman, dan keluarga kita sendiri.Perdagangan Orang Indentik dg penyaluran Tenaga Kerja ke Luar Negeri (TKI/TKW). Negara tujuan sebagian besar ada 3(tiga) yaitu Malaysia, Timur Tengah dan Hongkong, dan selain itu negara-negara lainnya.
Sisi positifnya kalau kita lihat dari positifnya ada, dg banyaknya tenaga kerja kita di Luar Negeri telah menghimpun devisa untuk negara kurang lebih Rp.7 (tujuh) Trilliun rupiah, fantastis memang.....
Bagaimana negatifnya?????,,,
Bisnis perdagangan orang sangat menggiurkan dan menguntungkan dan mempunyai jaringan dan mata rantai yg rapi dan teroorganisir dg baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Agar para TKI/TKW tergiur untuk kerja di luar negeri bermacam-macam bujuk rayu, berangkat gratis, gaji besar dan kerja tak lama. Iming-iming inilah yg menggiurkan. Akan tetapi apa lacur, sesampai di negara tujuan para tenaga kerja ini tak sadar kalau mereka telah dijual dan didagangkan kepada majikan.
Permasalahan timbul, gaji tak dibayar, jam kerja tak beraturan, istirahat tak dapat, bekerja tak ubahnya para budak jaman jahiliah.
Hasil investigasi,,, bahwa para TKI/TKW mulai ada masalah yaitu apakah para tenaga kerja ini akan melawan karena tidak imenerima perlakuan terhadap dirinya???dan atau akan menyerah dg keadaan terjepit dinegeri orang. Melawan banyak yg membunuh dan menjadi urusan Negara terhadap kasus Hukum. Menyerah nah inilah yg dapat kita lihat secara nasional, banyak yg disiksa, tak dpt pulang ke tanah air/terlantar, dijadikan kurir oleh agen bandar narkoba jaringan internasional, dijadikan PSK , dan Subhannallah para TKW yang pulang membawa oleh-oleh dg bawaan, Anak-anak baru yg diperoleh dari tempat asal kerja. Wajahnya macam-macam, ada wajah Arab, India, Asia Timur, dll sesuai dg negara asal tempat kerja.
Solusinya,???,,
Waspadai para penyalur TKI/TKW yg resmi dan terdaftar, kita berikan penyuluhan kepada warga ttg baik buruknya kerja di luar negeri. Sebagai ilustrasi gaji TKI/TKW kita kecil sekali dan tidak imbang dg waktu kerja yg dikerjakan, karena NILAI TUKAR RUPIAH SAJA seolah-olah gaji besar. Contoh Nenek-nenek penjaga WC/kamar kecil di Singapura saya tanya berapa gaji/bulan dia kata $.900,000,0 (Sembilan ratus ribu dolar Singapura) dirupiahkan $. 900,000, xRp.8.000,-=Rp.4.800.000,- . Nenek-nenek itu waktu kerja 7(tujuh) jam dan hanya duduk-duduk untuk menunggu kotak bayaran orang pergi ke WC/Kamar Mandi.
Nah bagaimana dg TKI/TKW kita yg bekerja siang/malam non stop dan dijadikan BUDAK karena sudah dibeli sama penyalurr TKI/TKW,?????
Tulisan ini untuk mengingatkan kita, agar waspada terhadap calo-calo yg bergentayangan disekeliling kita, Selamatkan masyarakat, teman, kerabat, famili dan keluarga kita,,,
WASSALAM,,,/
Komentar
Posting Komentar