Sejarah Dusun Belimbing (Dusun Mutung)

Dusun Belimbing termasuk dusun Tua diperadaban Suku Semende Lembak di Marga Mekakau Ilir (Sekarang Kecamatan Mekakau Ilir) Ogan Kamering Ulu Selatan. Menurut cerita yang dituturkan oleh orang-orang tua kita, bahwa dusun belimbing sebelum memeluk Agama Islam penduduknya menganut ajaran Animisme.Setelah agama Islam masuk ke Indonesia melalui Aceh, Sumbar dan Palembang, barulah agama islam masuk ke Dusun Belimbing dibawa oleh Ulama-ulama dari Aceh, Sumbar dan Daerah Pasemah (Palembang).
Dusun Belimbing sangat kharismatik,dan  terkenal dan menjadi persinggahan kaum Ulama, pedagang yang mencari hasil hutan dan garam dari Bengkulu.Banyak leluhur atau Wali-wali penyebar agama Islam,dan Ulubalang-ulubalang , maupun Tembikar-tembikar yang berasal maupun yang singgah di Dusun Belimbing sebut saja; Puyang Awak Raje Nyawe, Puyang Raje Mude, Puyang Serunting Sakti, Puyang Itam Manis, Puyang Midang Anom, Puyang Ledun Sakti dan Para Ulubalang/Tembikar ; Burung Dinang Tujuh Bakhading, Mancan Kumbang, Bujang Runggang, Radin Papak, Bujang Belantan, Gambir Melayang, dan para serikandi; Urik Mas dan Biring Kuning.
Dusun Belimbing dipagar keliling dengan bambu Awur Duri, bambu sejenis bambu Betung yang pangkalnya ditumbuhi duri yang rapat dan lebar, Pemagaran keliling  agar Penjajah (Belanda) tidak dapat masuk ke Dusun Belimbing,Pintu masuk di jaga ketat oleh penduduk dan para Ulubalang/Tembikar.
Dusun Belimbing dua kali kena Musibah, yang pertama diwaktu Gunung Krakatau meletus sekitar tahun 1882, dusun Belimbing Tidak ada satupun rumah yang roboh, padahal dusun disekitar Mekakau Ilir dan Mekakau  Hulu (Pulau Beringin) luluh lantak kena Gempa yang sangat dassyat. Musibah yang kedua diera setelah Kemerdekaan Republik Indonesia, dusun belimbing terbakar.Kejadiannya sekitar jam 11 siang, api berasal dari Rumah Bapak Wani. Pak Wani waktu itu memasak air Nira (Enau) yang akan dibuat Gula Merah, api membakar dapur dan meluas kerumah tetangga sebelah rumah. Dalam kebakaran tersebut menurut cerita saksi mata, ada keanehan dimana BOLA API berputar-putar untuk menuju rumah-rumah yang terpencil, akan tetapi tiap-tiap Lumbung Padi (Tengkiang) satupun tak terbakar walupun disamping rumah yang terbakar.
Dengan kejadian-kejadian tersebut, maka para penduduk berembuk untuk memindahkan Dusun ke Dusun Kota Baru dan Dusun Sinar Marga yang dipimpin oleh seorang Kerio Muhammad Dahlan.

Komentar

  1. Tau Cerite dusun belimbing njak mane.. Aku jeme kota baru.. Pantauan didusun Gemente.. Sekarang dumisili di bandar lampung

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantun Bersahut Bujang - Gadis (Bujang Tuwe Buntu)

PESAN PUYANG AWAK NJADIKAHJAGAT RAYA