Selayang Pandang Sekilas Pantauan Adat-Istiadat Lahat dan Pagar Alam dan Sekitarnya.

Lebih kurang dua minggu habis lebaran yang lalu 2016, penulis menghadiri acara Pernikahan adik kami Marlisi dan Evi di Desa Gunung Lewat Kecamatan Kota Agung Kabupaten Lahat.Penulis akan mengungkap Tata Cara Adat Pantauan dalam pelaksanaan resepsi Pernikahan adat-istiadat daerah Lahat, Pagar Alam dan sekitarnya.
Hal ini sangat menarik bagi Penulis dikarnakan baru sekali ini penulis menghadiri resepsi pernikahan di Daerah lahat yang notabone Tata Cara Pantauan sangat berbeda dengan Adat-Istiadat Daerah Semende Lembak khususnya daerah Mekakau.
Penulis akan mengungkap dari segi Tata Cara Pantauan saja.
Pantauan artinya memantau/memanggil untuk datang kerumah yang memanggil, Jadi siapa yang punya rumah memanggil untuk datang kerumahnya.
Prosesi Tata Cara Pantauan.
Pihak Besan ataupun Undangan lainnya yang datang pada acara resepsi Pernikahan sesuai yang diundang oleh yang punya hajatan diminta untuk Minum dulu di rumah Mempelai Wanita, tidak terkecuali semua undangan.(Umum).
Khusus Pihak Besan dari Mempelai laki-laki (termasuk penulis) dari  Desa Karang Lebak,  diberikan Penghormatan Khusus yaitu diundang/dipantau makan oleh keluarga pihak Besan Mempelai Wanita. Disinilah serunya, kebetulan rombongan kami lebih kurang 30 orang kami bagi dua, sehingga menjadi dua bagian  rombongan.
Penulis menjadi ketua rombongan dari pada ibu_ibu lebih kurang 17 orang yang menghadiri acara Pantauan Makan yang dilaksanakan oleh Keluarga Pihak Besan Mempelai Wanita. Kami rombongan dari Rumah Turun-Rumah untuk makan siang, walhasil ada 9 Rumah yang dapat kami hadiri.
Wah,,wah,,kenyangnya luar biasaa!!!!!!.
Disinilah Adat-Istiadat Pantauan Makan yang menjadi perhatian penulis.
Di Daerah Lahat dan Pagar Alam dan sekitarnya, kalau ada keluarga yang menikahkan anak atau bagug'an, maka keluarga/famili dekat akan mengusahakan untuk menyediakan hidangan untuk memantau pihak besan makan,  sebelum acara puncak resepsi yang diadakan oleh Tuan Rumah yang punya hajatan. Artinya keluarga/famili dengan sepontan juga membuat/menyediakan hidangan,  baik kwe-kwe/juadah maupun Hidangan Nasi lengkap dengan Lauk-Pauk/Gulai.
Setelah selesai makan di Rumah Keluarga Besan (kami dua rombongan), barulah kami dipandu oleh panitia yang punya hajat untuk masuk ke tempat Pesta Secara Resmi. Rombongan Besan (kami) ditempatkan duduk paling depan untuk mengikuti Acara Rangkaian demi Rangkaian Prosesi Resepsi Pernikahan. Setelah selesai kami rombongan dari pihak Besan laki-laki dipersilahkan Makan kembali pada hidangan yang sudah tersedia bersama-sama Undangan Umum.
Hal tersebut diataslah adat-istiadat pantauan makan  yang berbeda dengan adat-istiadat Semende Lembak Daerah Mekakau. Adat-Istiadat Semende Lembak Daerah Mekakau tidak mengenal yang namanya Keluarga atau Famili yang punya hajat/bagug'an  untuk mengundang/memantau pihak Besan untuk Makan sebelum Acara Resepsi yang resmi Diadakan/Dilaksanakan.






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pantun Bersahut Bujang - Gadis (Bujang Tuwe Buntu)

PESAN PUYANG AWAK NJADIKAHJAGAT RAYA

Sejarah Dusun Belimbing (Dusun Mutung)